Wednesday, 16 March 2011
|
Dramawan dan penyair besar Inggris
William Shakespeare dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris.
Tampaknya dia peroleh pendidikan dasar yang lumayan tetapi tak sampai injak
perguruan tinggi. Shakespeare kawin di umur delapan belas (istrinya umur dua
puluh enam), beranak tiga sebelum umurnya mencapai dua puluh satu.
Beberapa
tahun kemudian, dia pergi ke London, menjadi anak panggung dan penulis drama.
Tatkala usianya mencapai tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan
keberhasilan. Dan tatkala umurnya menginjak tiga puluh empat, dia sudah jadi
orang berduit dan dianggap penulis drama Inggris terkemuka. Sepuluh tahun
kemudian, dia sudah membuahkan karya-karya besar seperti Julius Caesar,
Hamlet, Othello, Macbeth dan King Lear.
Dalam
jangka waktu dua puluh tahun yang punya makna khusus Shakespeare tinggal di
London itu, istrinya tetap tinggal di Stratford. Shakespeare mati di tahun
1616 pada sekitar ulangtahunnya yang ke-52. Dia tidak punya keturunan yang
hidup.
Ada 38
drama terkenal ciptaan Shakespeare termasuk beberapa drama kecil yang mungkin
digarap bersama orang lain. Selain itu, dia menulis sejumlah 154 sonata dan 3
atau 4 sajak-sajak panjang.
Ditilik
dari kegeniusan Shakespeare, hasilnya dan kemasyhurannya yang memang sudah
sewajarnya, mungkin timbul kesan aneh apa sebab namanya tidak ditempatkan di
urutan lebih atas dalam daftar buku ini. Saya menempatkan Shakespeare begitu
rendah bukan lantaran saya tidak menghargai daya hasil seninya, tetapi
semata-mata karena saya yakin bahwa pada umumnya kesusasteraan atau
tokoh-tokoh seniman tidaklah punya pengaruh besar dalam sejarah.
Kegiatan
pemuka-pemuka agama, ilmuwan, politikus, para penyelidik, filosof, para
pecipta lebih sering berpengaruh terhadap pelbagai bidang kehidupan manusia.
Misalnya, kemajuan ilmu punya pengaruh besar terhadap peri kehidupan ekonomi
dan politik, dan juga berpengaruh terhadap kepercayaan agama, sifat filosofis
dan perkembangan seni.
Tetapi,
seorang pelukis masyhur, kendati dia punya pengaruh besar terhadap pelukis
lain, tidaklah punya pengaruh apa-apa terhadap perkembangan musik dan
kesusasteraan, konon pula terhadap ilmu pengetahuan, atau bidang
penyelidikan. Hal serupa berlaku pula untuk bidang-bidang sajak, drama dan
musik. Walhasil, secara umum bisalah dibilang, pengaruh seniman itu cuma
menyentuh bidang seni, bahkan terbatas pada bagian-bagian seni tertentu. Oleh
sebab itu, tak ada tokoh kesusasteraan, musik atau seni lain yang diletakkan
di atas urutan No. 30, malahan hanya sedikit sekali yang ditampilkan dalam
buku ini.
Kalau
demikian halnya, mengapa masih ada juga seniman yang termasuk daftar?
Jawabnya ialah, kesenangan terhadap seni merupakan bagian langsung (meski
tidak selalu merupakan bagian pokok) dalam kehidupan individu. Dengan kata
lain, seseorang bisa menyediakan sebagian dari waktunya mendengarkan musik,
sebagian membaca buku, sebagian memandang lukisan dan sebagainya. Bahkan
apabila waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik tak punya pengaruh
terhadap kegiatan kita lainnya (ini tentu saja sesuatu yang dilebih-lebihkan)
toh waktu itu tetap merupakan hal yang penting dalam hidup kita.
Tentu
saja pribadi seorang seniman bisa saja punya pengaruh terhadap kehidupan kita
lebih dari sekedar waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik, membaca
buku atau menikmati hasil karya mereka. Ini lantaran karyanya telah
mempengaruhi begitu rupa baiknya karya seniman lain yang hasilnya kita
senangi.
Dalam
beberapa hal, kerja artistik sedikit banyak punya makna filosofis yang dapat
mempengaruhi sikap kita dalam bidang masalah lain. Ini tentu saja terjadi
lebih kerap dalam hal yang berkaitan dengan kesusasteraan ketimbang dengan
musik atau lukisan. Misalnya, dalam Romeo and Juliet (Act III, scene 1)
Shakespeare menulis ucapan sang pangeran “Mercy but murders, pardoning those
that kill,” jelas menyuguhkan suatu ide (lepas orang terima atau tidak) yang
punya makna filosofis dan lebih punya pengaruh politis ketimbang, katakanlah,
memandang lukisan “Mona Lisa.”
Kelihatannya
tak ragu lagi Shakespeare mengungguli semua tokoh-tokoh sastra. Relatif,
sedikit sekali sekarang ini orang baca karya Chaucer, Virgil atau bahkan
Homer, kecuali jika karya mereka itu jadi ketentuan bacaan sekolah. Tetapi,
pementasan sebuah karya Shakespeare pastilah dapat sambutan. Kelebihan
Shakespeare dalam hal perangkuman bait-bait betul-betul tak tertandingkan dan
kalimat-kalimatnya sering dikutip, bahkan oleh orang yang tak pernah barang
sekali pun melihat atau membaca dramanya. Lebih dari itu, nyata benar betapa
ketenarannya bukanlah sekedar sepintas lintas. Karyanya menyuguhkan
kebahagian kepada pembacanya dan penontonnya selama hampir empat abad. Karena
karya-karya itu sudah mantap teruji jaman, adalah pantas menganggap bahwa
karya Shakespeare akan terus tenar berabad-abad mendatang.
Dalam
hal menentukan arti penting Shakespeare orang harus memperhitungkan andaikata
dia tak pernah hidup di dunia, drama-dramanya tak akan pernah ditulis orang
samasekali. Tentu saja, sampai batas tertentu, pernyataan serupa dapat
diberikan kepada tiap tokoh artis atau sastra. Namun, faktor itu tampaknya
tidak begitu punya arti penting khusus dalam penilaian terhadap bobot pengaruh
yang ada pada seniman-seniman ukuran kecil.
Kendati
Shakespeare menulis dalam bahasa Inggris, dia betul-betul tokoh yang dikenal
seseluruh dunia. Jika bukannya suatu bahasa yang teramat universal, bahasa
Inggris adalah paling mendekati ukuran itu ketimbang bahasa-bahasa lain yang
pernah ada. Lagi pula, karya Shakespeare sudah diterjemahkan secara luas dan
karyanya dibaca dan dipentaskan di pelbagai negeri.
Ada
tentu saja beberapa penulis tenar yang karyanya dikecam oleh
kritikus-kritikus seni. Tidaklah demikian halnya pada Shakespeare yang
karyanya dihargai tanpa cadangan oleh para ahli sastra. Generasi-generasi
penulis drama mempelajari karyanya dan mencoba meniru sebaik atau
mengunggulinya. Gabungan antara pengaruh yang amat besar terhadap para pengarang
dan ketenaran yang tak berkeputusan di kalangan masyarakatlah yang
menempatkan Shakespeare di urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.
|
Last Updated ( Wednesday, 16 March
2011 )
|
Blog ini memuat berbagai ilmu yang berbau bahasa dan sastra, oleh karena itu semoga para pengunjung dapat menikmati atau mendapatkan ilmu dari blog (harisjimbe.blogspot.com).....semoga bermanfaat!
Sondag 31 Maart 2013
Label:
biografi sastrawan
Teken in op:
Plaas opmerkings (Atom)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking