Isi Surat
Kepercayaan Gelanggang
Tahun 1950
Kami adalah ahli waris
yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara
kami sendiri. Kami lahir dari kalangan orang-banyak dan pengertian rakyat bagi
kami adalah kumpulan campur-baur dari mana dunia-dunia baru sehat dapat
dilahirkan.
Ke-Indonesia-an kami tidak
semata-mata karena kulit kami yang sawo matang, rambut kami yang hitam atas
tulang pelipis kami yang menjorok kedepan, tapi lebih banyak apa yang
diutarakan oleh wujud pernyataan hati dan pikiran kami. Kami tidak akan
memberikan suatu ikatan-ikatan untuk untuk kebudayaan indonesia, kalau kami
berbicara tentag kebudayaan Indonesia, kami tidak ingat melap-lap hasil
kebudayaan lama sampai berkilat dan untuk dibanggakan, tetapi kami memikirkan
suatu penghidupan kebudayaan baru yang sehat. Kebudayaan Indonesia ditetapkan
oleh berbagai-bagai rangsang suara yang disebabkan oleh suara-suara yang
dilontarkan dari segala sudut dunia yang kemudian dilontarkan kembali dalam
bentuk suara sendiri. Kami akan mnentang segala usaha-usaha yang mempersempit
dan menghalangi tidak betulnya pemeriksaan dan ukuran nilai.
Revolusi bagi kami ialah
penempatan nilai-nilai baru atas nilai-nilai usang yang harus dihancurkan.
Demikianlah kami berpendapat bahwa resolusi tanah air kami sendiri belum
selesai.
Dalam penemuan kami, kami
mungkin tidak selalu asli; yang pokok ditemui itu ialah manusia. Dalam cara
mencari, membahas dan menelaah kami membawa sifat sendiri.
Penghargaan kami terhadap
keadaan keliling (masyarakat) adalah penghargaan orang-orang yang mengetahui
adanya saling pengaruh antara masyarakat dan seniman.
Jakarta, 18
Februari 1950
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking